lagu i've got my eyes on you-Segera login di Raja lagu i've got my eyes on you, cari link alternatif untuk Olympus

login Link 1   login Link 2  login Link 3

Dalam upaya untuk memperluas jangkauan mereka dan menciptakan komunitas yang kuat, lagu i've got my eyes on you aktif di berbagai platform media sosial dan forum taruhan online. Mereka berinteraksi secara langsung dengan pengguna mereka, mendengarkan umpan balik, dan memberikan informasi terbaru tentang promosi dan acara khusus.

  • Jakarta (ANTARA) - Ketua Kelompok Riset Resiliensi Wilayah Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dwi Abad Tiwi mengatakan seiring berjalannya waktu Jakarta bisa menjadi kota tangguh (resilient city),lagu i've got my eyes on you salah satunya terhadap banjir.

    "'Resillient city' itu tidak bisa ada langsung, tapi harus dibangun mulai dari bagaimana kesiapan terutama untuk kesiapsiagaannya, masyarakatnya bagaimana, tingkat pemda-nya, dan upaya mitigasi banjir," kata dia dalam seminar secara daring di Jakarta, Selasa.

    Dwi mengatakan dalam kaitannya dengan banjir khususnya di perkotaan, resiliensi kota didefinisikan sebagai kemampuan kota untuk menahan dampak banjir, beradaptasi dengan dampaknya dan untuk pulih ke keadaan semula setelah banjir surut.

    Hal ini, kata dia, mewakili fungsi sistem kesiapsiagaan selama dan setelah banjir.

    Selain itu, manajemen risiko banjir membutuhkan upaya tidak hanya terkait dengan struktural dan non struktural, tetapi juga strategi manajemen risiko banjir yang menggabungkan paparan bahaya dan kerentanan serta upaya membangun dan meningkatkan kapasitas untuk menjadi resilien.

    Baca juga: Pemkot Jakut jaga kebersihan saluran air untuk antisipasi banjir

    Dwi dan timnya pernah melakukan studi di Kecamatan Kembangan dan Cengkareng 
    (Jakarta Barat) terhadap banjir Kali Angke tahun 2023. Lokasi ini dipilih karena khususnya Kelurahan Kembangan Utara dan Kembangan, kemudian Kelurahan Duri Kosambi dan Rawa Buaya (Kecamatan Cengkareng) terdampak banjir Kali Angke secara langsung.

    Hasil studi menemukan tingkat resiliensi atau ketangguhan kedua kecamatan tersebut terhadap banjir secara umum rendah, termasuk RW yang berada di pinggir Kali Angke dan terdampak langsung oleh luasan Kali Angke.

    Menurut studi, kedekatan dengan sungai sangat menentukan tingkat resiliensi. Studi ini bisa direplikasi di tempat-tempat lain untuk melihat kondisi kerentanan dan kapasitas di sana guna menemukan cara meningkatkan kesiapsiagaan dan upaya mitigasi wilayah terhadap banjir.

    "Kita bisa lihat kondisi kerentanannya, lihat bagaimana kondisi kapasitasnya. Kerentanan dikurangi lalu kapasitas ditingkatkan, InsyaAllah akan siap menjadi 'resilient city'," kata dia.

    Baca juga: BPBD DKI minta masyarakat waspadai rob di sembilan lokasi Jakarta

    Merujuk studi, demi mengurangi tingkat kerentanan maka dibutuhkan sejumlah hal antara lain penambahan parkiran air, sosialisasi dan pelatihan dan gladi kesiapsiagaan masyarakat, perbaikan alat sistem peringatan dini banjir yang rusak dan penyediaan truk sampah untuk setiap kecamatan.

    Selain itu, tim peneliti juga memberikan rekomendasi pra-banjir berupa perawatan dan pengerukan selokan dan tali air secara rutin, pemeliharaan pompa air dan perbaikan pintu air.

    Sedangkan pascabanjir, yakni penambahan sarana prasarana untuk evakuasi sampah, penyediaan tong sampah besar, kendaraan roda empat untuk pengangkutan sampah dan truk sampah kecil yang bisa masuk ke dalam gang.

    "Saya pikir BRIN siap tidak hanya untuk 'resilient city' saja , ada 15 ribu periset, gabungan berbagai lembaga, tetapi insya Allah siap membantu untuk permasalahan apapun yang ada di Jakarta," kata dia.
     

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024